Jembrana - Setelah merampungkan pembangunan masjid, kini Subdenpom IX/3-2 Jembrana, di bawah kepemimpinan Komandan Subdenpom IX/3-2 Jembrana Kapten CPM Doni Kristian, SH berhasil merampungkan pembangunan padma sari.
Selanjutnya, bertepatan rahinan atau hari suci Budha Wage Merakih, pada Rabu 29/12/2021, dilakukan upacara Memakuh, dilanjutkan Melaspas Padmasari tersebut, dan maturan Tebasan dipimpin oleh Jro Mangku Suardana, salah seorang Pemangku di Pura Dangkahyangan Rambutsiwi, yang juga sebagai Sabha Walaka PHDI Kabupaten Jembrana.
Komandan Subdenpom IX/3-2 Jembrana, Kapten CPM Doni Kristian, SH mengatakan, pihaknya mengaku sangat bersyukur telah bisa berbuat untuk Umat.
"Astungkara Alhamdulillah, hari ini kita berhasil merampungkan pembangunan Padmasari di Kantor Subdenpom IX/3-2 Jembrana. Ini tidak terlepas dari Punia Umat, juga para Donatur seperti diantatanya dokter Himawan, dan juga I Ketut Karyadi. Selanjutnya, semoga apa yang kita lakukan, bisa bermanfaat untuk segenap Umat khususnya Anggota Subdenpom", ucap Kapten CPM Doni.
Sementara itu, Jro Mangku Suardana mengatakan, adapun upacara yajna yang dilakukan adalah diawali dari Pecaruan, kemudian Memakuh, dan Melaspas Padmasari, dilajutkan Maturan Tebasan, serta Persembahyangan bersama.
"Upacara yang dilakukan adalah Dewa Yajna, diantaranya Melaspas termasuk rangkaiannya. Upacara Ini wajib dilakukan bagi Umat Hindu khsusunya di Bali, pada setiap bangunan yang baru dirampungkan. Ini bertujuan untuk mengharmonisasi, dan menyucikan bangunan, sehingga menjadi layak untuk digunakan", papar Jro Mangku Suar.
Menurutnya, melaspas berasal dari 2 suku kata, ialah Melas dan Pass, Melas bersumber dari kata Belas, yang artinya Pisah, dan Pass artinya Tepat. Sehingga kata Melaspas dapat diartikan menjadi menyatukan yang terpisah agar menjadi Tepat Guna.
"Dalam membangun, banyak unsur berbeda yang dimuat, diataranya Kayu, Batu, Besi, Semen, dan lain-lain. Ini yang yang harus disatukan agar menjadi tepat dalam pemanfaatannya", imbuh Jro Mangku Suar.
Pelaksanaan upacara Melaspas berlangsung sangat trepti atau khusuk, sehingga menambah kehadiran suasana ritual yang sangat harmonis, dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19. (Cahaya)