Header Ads Widget

KPK

6/recent/ticker-posts

 



Pada tanggal 15 Juni 2023 Kabupaten Badung menerima kunjungan dari BPSDM Provinsi Sumatera Utara dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Administrator Tahun Anggaran 2023, jumlah peserta yang diterima +/- 100 orang yang terdiri dari Pejabat Struktural Eselon III Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, Kota Dumai Provinsi Riau dan instansi Kejaksaan yang dipimpin oleh Kepala BPSDM Provinsi Sumatera Utara yaitu APRILLA H. SIREGAR, SH, MM beserta Kabid Manajerial SDM M. Fauzi Siregar, S.IP, M.SI dan para Widyaiswara Pendamping yaitu Drs. Holler Sinamo, MM dan Dr. Drs. Abdul Rajab, MM.  Pada kesempatan ini rombongan dari Provinsi Sumatera Utara sebelumnya diterima oleh Bupati Badung yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu I Made Agus Aryawan, ST, MT bersama Kepala Dinas Pariwisata, Camat Kuta Utara. Beliau menyampaikan bahwa studi lapangan ini merupakan hal yang tepat karena merupakan Kabupaten tergolong mandiri dimana APBD sejumlah 6 triliun dan dapat mensubsidi Kabupaten lain di Provinsi Bali. Provinsi Bali juga saat ini sedang dalam pengajuan menjadi daerah otonomi khusus untuk diatur didalam Peraturan Perundang-undangan.  Pendapatan terbesar diperoleh dari sektor pariwisata dan sudah berskala internasional dibuktikan dengan data dari Kadis Pariwisata bahwa jumlah wisatawan asing yang datang setiap harinya sejumlah 300.000 wisatawan diluar jumlah wisatawan lokal yang datang. Tentu saja ini merupakan sasaran utama penggerak perekonomian menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah. Selanjutnya juga disampaikan bahwa seluruh pusat pemerintahan Kabupaten Badung dipusatkan di dalam satu areal seluas 16 Ha untuk memudahkan pelaksanaan tugas dan percepatan kegiatan untuk efisiensi dan efektifitas. Kabupaten Badung merupakan jantung perekonomian Provinsi Bali, selain itu kunci utama sumber yang dimiliki ada sumber budaya. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Badung sedang berupaya untuk dapat diatur didalam Peraturan Pemerintah Pusat sehingga bisa mendapat perhatian dari Pusat untuk program pelestarian budaya dan adat istiadat. Hal ini juga mendasari latar belakang dilaksanakan studi lapangan di Kabupaten Badung karena banyak penghargaan yang diterima antara lain terbaik dibidang indeks daya saing daerah, penghargaan Adipura, daerah peduli HAM dan terbaik dibidang Ketahanan Pangan. Tentu saja ini merupakan pilihan tepat bagi daerah lain untuk bersama menggali potensi daerah demi pembenahan untuk  diterapkan di setiap daerah. Adapun Kabupaten Badung ini terbagi atas 3 wilayah yaitu Badung Utara yang memiliki potensi seperti hutan lindung dan agrowisata, lalu Badung Tengah yang berfokus kepada pusat kegiatan skala regional dan Badung Selatan yang terkenal di sektor pariwisata.

Setelah pembukaan dilaksanakan dilanjutkan dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata dari Provinsi Sumatera Utara. Tim Studi Lapangan terbagi atas 2 Kelompok dengan jumlah 40 orang yang terdiri dari Pejabat Struktural Kota se-Kabupaten/Kota Medan, Kota Dumai dimana masing2 berjumlah 20 orang. Untuk Kelompok I berkunjung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Badung dan Kelompok 2 berkunjung ke Kecamatan Kuta Utara. Dalam hal ini membahas lokus Kecamatan Utara yang memiliki luas 33,86 Ha, terdiri atas 3 Desa dan 3 Kelurahan. Adapun kegaiatan dilanjutkan dengan presentasi Camat Kuta Utara tentang inovasi yang dilaksanakan dan program-program Kecamatan yanng mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Badung. Tentu saja yang menjadi perhatian adalah dibidang pariwisata dan pengamanan lokasi sekitar sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan yang tiap hari datang. dilanjutkan dengan berkunjung ke Desa Dalung untuk melihat lebih dekat perkembangan proses pelayanan dan administrasi yang dilaksanakan di Kantor Desa. Desa Dalung menjadi bahan komparatif bagi Kelompok II Studi Lapangan dikarenakan sudah dapat menerapkan standar pelayanan dan manajemen yang maksimal di Kecamatan Kuta Utara, hal ini terlihat dari sarana secara digital dan prasarana yang mumpuni bagi terciptanya iklim kerja yang nyaman bagi SDM unutk melaksanakan tugas keseharian. Diharapkan dari studi ini untuk menjadi inspirasi bagi peserta yang didominasi oleh pejabat Kewilayahan untuk dapat diadopsi di instansi peserta masing-masing.