Header Ads Widget

KPK

6/recent/ticker-posts

Kapolres Gianyar Hadiri Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Bersama Menteri Dalam Negeri RI

 



Gianyar – Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K., M.H., menghadiri rapat koordinasi percepatan swasembada pangan yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 3 Juni 2025. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan berlangsung dari pukul 10.45 hingga 13.48 WITA, bertempat di ruang rapat Kodim 1616/Gianyar.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1616/Gianyar Letkol Cpn I Gede Winarsa, S.H., M.Han., perwakilan dari Kejaksaan Negeri Gianyar, dan perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.


Rapat diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si., yang menekankan pentingnya kesiapan menghadapi musim kemarau dengan optimalisasi program pompa irigasi pertanian.


Pemaparan materi berikutnya disampaikan oleh Sekjen Kementerian Pertanian Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D., serta Dirjen Perluasan Dr. Ir. Suwandi, M.Sc. yang menargetkan swasembada pangan nasional seluas 20 juta hektar, dengan panen raya minimal 17 juta hektar pada akhir tahun 2025.


Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, S.Si., M.Sc., menambahkan bahwa penanaman padi gogo menjadi strategi penting untuk peningkatan produksi padi nasional. Program ini ditargetkan mencakup lahan seluas 24.008 hektar dengan proyeksi produksi mencapai 48 ribu ton.


Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian menekankan bahwa program ketahanan pangan merupakan salah satu program unggulan Presiden RI dalam menekan inflasi. Ia menginstruksikan agar seluruh kepala daerah memberikan perhatian serius terhadap persoalan irigasi dan kesiapan menghadapi musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.


Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini telah mencapai 4 juta ton—angka tertinggi dalam sejarah. Ia menyoroti perlunya realisasi program pompanisasi secara menyeluruh, didukung oleh anggaran sebesar 12 triliun rupiah untuk perbaikan saluran irigasi serta sinergi lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan nasional.









(Cahaya)