Gianyar – Suasana khidmat, penuh penghormatan, dan sarat dengan nilai budaya Bali yang luhur tampak mewarnai rangkaian prosesi upacara Pelebon almarhum Cokorda Istri Niti Yadnya dari Puri Saren Kangin Kelodan Ubud, Rabu (3/9/2025). Ribuan warga, tokoh puri, hingga wisatawan mancanegara turut menyaksikan prosesi adat keagamaan yang berlangsung megah di jantung Ubud, Kabupaten Gianyar.
Upacara Pelebon dimulai sejak pagi hingga malam hari dengan serangkaian prosesi sakral, mulai dari apel kesiapan pengamanan di Pasar Tematik Wisata Ubud, Melaspas Pekoleman dan Petulangan di Catus Pata Ubud, hingga puncak prosesi kremasi di kuburan Pura Dalem Puri Banjar Tebesaya, Desa Peliatan. Suasana penuh haru bercampur kekhidmatan menyelimuti setiap tahapan upacara, yang diikuti keluarga besar puri, penglingsir, tokoh masyarakat, serta ribuan krama adat Ubud.
Dalam kesempatan penuh makna ini, Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P. turut hadir langsung bersama jajaran Koramil 1616/02 Ubud, memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah sekaligus memastikan jalannya upacara berlangsung aman dan tertib. Kehadiran Dandim menjadi wujud perhatian serta dukungan TNI kepada masyarakat, khususnya dalam menjaga kelancaran prosesi adat besar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kearifan lokal Bali.
“Upacara Pelebon ini bukan hanya penghormatan terakhir bagi almarhumah, tetapi juga sebuah warisan budaya luhur yang harus dijaga bersama. TNI hadir di tengah masyarakat tidak hanya dalam tugas pengamanan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan atas nilai-nilai adat, budaya, dan tradisi yang kita miliki,” ujar Letkol Kav Rizal Wijaya.
Prosesi yang berlangsung hampir sepanjang hari ini juga dihadiri tokoh penting dari berbagai puri di Gianyar dan Ubud, di antaranya Penglingsir Puri Peliatan Tjokorda Gde Putra Nindia, Penglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Putra Sukawati, serta tokoh puri lainnya seperti Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Tjokorda Ngurah Suyadnya. Kehadiran mereka menambah khidmat suasana upacara sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah yang merupakan istri dari Tjokorda Putra Sudarsana (Puri Saren Kangin Kelodan Ubud) dan kakak kandung Penglingsir Puri Langon, Tjokorde Ngurah Suyadnya.
Rangkaian prosesi Pelebon berlangsung megah dengan pengusungan Bade Tumpang Sembilan setinggi kurang lebih 20 meter serta sarana Lembu yang diarak oleh warga se-Bale Agung Ubud secara estafet, diiringi tabuhan gambelan Beleganjur, Gong Beri, Okokan, dan Angklung. Ribuan masyarakat serta wisatawan domestik dan mancanegara yang hadir diperkirakan mencapai 3.000 orang, menunjukkan betapa besar perhatian dan penghormatan yang diberikan kepada almarhumah.
Untuk mendukung kelancaran, pengamanan terpadu diterjunkan sebanyak 52 personel gabungan dari Polres Gianyar, Polsek Ubud, Koramil 1616/02 Ubud, Satpol PP, Dishub, dibantu pecalang Desa Adat Peliatan. Tidak hanya itu, juga disiagakan sarana pendukung berupa mobil pemadam kebakaran, ambulance, tim medis, hingga petugas PLN dan Telkom. Dengan sinergitas yang solid, seluruh rangkaian prosesi Pelebon dapat berlangsung tertib, aman, dan kondusif.
Dandim 1616/Gianyar menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam prosesi adat masyarakat Bali merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Kami bersama seluruh unsur pengamanan berkomitmen menjaga kelancaran acara ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut bersinergi, sehingga upacara Pelebon almarhumah dapat berjalan dengan penuh khidmat dan tetap aman hingga akhir prosesi,” pungkasnya.
Sebagai catatan, almarhumah Cokorda Istri Niti Yadnya meninggal dunia pada 8 Juli 2025 dalam usia 63 tahun. Usai prosesi kremasi, akan dilaksanakan prosesi Ngayut.
(Cahaya)