Header Ads Widget

KPK

6/recent/ticker-posts

Kapolres Karangasem Serap Aspirasi Masyarakat Lewat Kegiatan Minggu Kasih

 



Polda Bali - Polres Karangasem - Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P menggelar kegiatan Minggu Kasih di Wantilan Desa Adat Griana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Minggu (5/5). Didampingi Wakapolres Karangasem Kompol Ruli Agus Susanto, S.H., M.H., PJU Polres Karangasem dan Kapolsek Selat AKP I Dewa Gede Ariana, S.H., Kapolres menyerap aspirasi dari tokoh masyarakat dan warga setempat.


Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan kegiatan Minggu Kasih merupakan program Polri secara nasional untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat guna memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, Polres Karangasem juga menyerahkan bingkisan kepada warga kurang mampu.


Kapolres menekankan pentingnya kewaspadaan mengingat letak geografis Kecamatan Selat yang rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Ia juga menyoroti angka bunuh diri di Karangasem yang tinggi akibat kurangnya pendidikan karakter dalam keluarga.


Merespons keluhan pencurian di Kantor LPD setempat yang berhasil diungkap, Kapolres mengimbau warga untuk meningkatkan sistem keamanan. Kepada masyarakat, ia meminta kewaspadaan dan partisipasi dalam mencegah penyebaran narkoba di wilayah pedesaan.  


Kapolres juga mengajak masyarakat menjaga keajegan adat untuk menguatkan budaya, serta mengantisipasi potensi konflik.


Dalam sesi tanya jawab, Bendesa Adat mengapresiasi penanganan kasus pencurian dan penanganan bencana oleh Polri. Sementara itu, tokoh adat mendorong pelaksanaan Minggu Kasih secara rutin dan solusi terkait pohon rawan tumbang.  


Kapolres berterima kasih atas apresiasi warga dan mengimbau setiap permasalahan segera dilaporkan ke Bhabinkamtibmas untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ia juga menyarankan agar adat memasukkan aturan terkait pohon rawan tumbang ke dalam awig.


Seusai dialog, Kapolres menyerahkan bantuan berupa sarana kontak bagi pecalang, pakaian untuk pemangku adat, dan paket sembako bagi 15 warga kurang mampu.





(Cahaya)